ArtikelIndeks TulisanKetenagakerjaanLayananPemberdayaan Masyarakat

Kreatif itu nyata dalam kerja.

mitraPembangunan jangka panjang maupun jangka pendek saat ini sudah tidak memungkinkan lagi harus mencukupkan pada pemerataan namun juga diperlukan percepatan. Salah satunya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis teknologi dan ekonomi kreatif. Tujuan utamanya adalah peningkatan daya saing ekonomi nasional dan pertumbuhan lapangan kerja dengan cepat.

Tepat sekali slogan Pemerintah Kota Malang dalam slogan Cerdas Ceria dan Cemerlang, dalam rangka memotivasi masyarakat Kota Malang untuk membangun sistem kreatif. Dan itu dimulai dari pemahaman bersama dan mendasar serta diikuti oleh seluruh komponen pembangunan. Dari masyarakat, Pemerintah, Perguruan Tinggi serta Dunia Usaha.  Salah satunya adalah berbagai riset dari berbagai perguruan tinggi harus dikomersilkan untuk mendukung kemajuan ekonomi.  Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  pada FGD 19 Maret 2015, “Untuk meningkatkan daya saingnya, Indonesia bertumpu kepada sumber daya manusia yang inovatif dan kreatif. Oleh karena itu, pemerintah harus mendukung proses penciptaan manusa yang inovatif dan kreatif dalam rangka menguatkan sistem inovasi,” kata Unggul Priatna.

mitra2Selanjutnya Kepala BPPT Unggul Priyanto dalam sambutannya mengatakan, Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) mempublikasikan ranking daya saing global (The Global Competitiveness Report/GCR) tahun 2014-2015. Dalam publikasi ini, posisi Indonesia menempati peringkat 34 dari 144 negara. Di level ASEAN, posisi Indonesia masih jauh di bawah Singapura (2), Malaysia (20) dan Thailand (31). Kepala BPPT menambahkan, agar sistem inovasi bisa tumbuh subur maka diperlukan banyak teknopreneur dan terobosan-terobosan baru dalam membangun ekosistem inovasi teknologi dan inkubasi bisnis.

Menteri Riset dan Dikti M Nasir juga sangat mendukung terbangunnya  ekosistem inovasi teknologi dan inkubasi bisnis untuk meningkatkan daya saing bangsa. Dia mengatakan riset adalah pendukung utama daya saing bangsa. Riset jangan hanya berlabuh di perpustakaan, tapi harus dihilirkan dan dikomersialkan ke dunia usaha.

“Salah satu arahan dari program Nawa Cita Presiden adalah pembangunan 100 Sains Teknoprak di Indonesia. Dengan dibangunnya Sains Teknopark maka diharapkan dapat membangun ekosistem inovasi teknologi dan inkubasi bisnis. Saya sangat berharap dari FGD ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bisa dioperasionalkan dan tidak hanya menjadi sekedar wacana,” tutup M Nasir pada FGD di Ruang Komisi Utama, Gedung BPPT II, Jakarta.

Untuk itu maka Sosialisasi Dinas Kominfo pada Sabtu (15/08) di Ruang Majapahit Jl Tugu 1 Malang sangat tepat. Yakni memulai dari pengembangan lewat media, komunitas blogger, serta diseminasi informasi lewat kelembagaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Dengan demikian keinginan dan itikad Pemerintah lewat pelaksanaan Undang-Undang dapat dipahami untuk kemudian dipraktekkan dalam mensejahterakan masyarakat Kota Malang lewat 57 Kelurahan dan 5 Kecamatan lewat rencana Dana Hibah 1.7 M sd 2 Milliar.

Sumber : http://www.bppt.go.id/index.php/kebijakan-teknologi/2181-daya-saing-bangsa-bertumpu-pada-sumber-daya-manusia-inovatif-dan-kreatif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.