Layanan

Jiwa Bangsa

surabaya45-01
Peristiwa Perjuangan di Kota Surabaya 1945

Dalam rangka ikut berperan aktif memperingati moment kemerdekaan sekaligus pelestarian nilai-nilai perjuangan tahun 1945, Pengurus Dewan Harian 45 Ranting Sukun mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun ke 56 yang akan dipusatkan di Kelurahan Gadang 26 Maret 2016. Demikian disampaikan oleh Ketua Ranting DHN 45 Ranting Sukun Letkol (purn) Soeyono minggu (21/02) di kediamannya Perum Sukun Pondok Indah Kel Bandungrejosari.

Logo_DHD_45Hal ini disampaikan beliau saat membuka rapat rutin bulanan DHN45 Ranting Sukun yang bulan Februari ini bertempat di Sukun Pondok Indah Z20 RW07 Kel Bandungrejosari Kec Sukun Kota Malang. Selain sebagai penguatan kepada anggota ranting Sukun, juga pencerahan kepada seluruh anggota yang berjumlah kurang lebih 81 orang. Penandaan ulang tahun ini dilaksanakan setelah resepsi HUT DHN45 Cabang Kota Malang tanggal 20 Maret 2016 di Aula Kecamatan Blimbing. Yang didahului dengan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Suropati.

Menurut Sekretaris 1 Rawi, kegiatan di ranting Sukun adalah kegiatan paling aktif. Selain jumlah anggotanya lebih banyak juga variatif. Tampak bergabung adalah mantan pegawai Negeri dan Swasta, pelaku bisnis dan kaum perempuan disamping beberapa anggota eks TNI. Hal ini disiapkan mengingat perlu adanya generasi penerus yang akan melestarikan nilai nilai perjuangan dan menjaga philosopi Pancasila dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Turut memberikan pencerahan adalah Ketua DHN 45 Cabang Kota Malang Samirin yang meskipun terlahir tahun 1923 dan merasa sudah sepuh (tua Usia), namun nampak tegap meriakkan yel-yel Merdeka dan pencerahan nilai nilai perjuangan tahun 1945. Setidaknya ada tiga hal yang patut dilestarikan di jaman ini serta diwariskan ke generasi berikutnya adalah:

1. Konsep JIWA dalam setiap lagu Kebangsaan Indonesia Raya maupun lagu perjuangan lainnya, adalah bahwa kita memohon. meminta dan berharap hanya kepada Tuhan YME. Bukan kepada yang lain.

2. Dalam konteks JIWA terkandung “ROSO” dan “RUMONGSO”.

Dengan pengendalian keduanya tertanamlah jiwa dan Nationalisme utuh, menjaga Negara Kesatuan dan berbudi dalam tindak dan tanduk (langkah)

Semoga dengan pelestarian nilai-nilai perjuangan dalam setiap langkah dan pengambilan keputusan, kita dapat menjaga dan melestarikan budaya luhur Bangsa Indonesia. Terutama dalam menggerus dan meniadakan budaya yang menjadikan Bangsa ini menjadi negara yang tidak ber Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ar/BIJAK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.