Renungan Akhir Tahun 2014 . . . Evaluasi Kelembagaan Masyarakat
Berbagai even kegiatan telah melampaui kita, masyarakat Bandungrejosari Kota Malang. Berbagai aktivitas yang melingkupi keseharian masyarakat, baik individu maupun kelembagaan, sudah menggoreskan kenangan yang tertulis dengan tinta emas sejarah.
Pembayaran PBB Bersama pada Gebyar Bayar PBB 2014 |
Dana Hubah untuk Masyarakat Kelurahan tahun 2014 ditangani oleh Pemerintah Kelurahan, dimana 318 juta (63%) diantaranya adalah pembangunan Fisik di 13 RW. Sedangkan sisanya adalah Penguatan managemen Pemerintahan Kelurahan dan Sosial Kemasyarakatan (Mulai TP PKK Kelurahan sampai BOP Lembaga Sosial Kemasyarakatan). Meski pelaksanaannya tidak bisa menyerap anggaran 100% karena terkendala beberapa persoalan administrasi, namun bila dilihat dari kemanfaatannya alokasi dana yang sudah terserap mampu mendukung peningkatan kualitas SDM dan Administrasi, baik di tingkat Pemerintahan maupun Lembaga Kemasyaraka tan. Demikian disampaikan oleh Lurah Zainul Amali pada satu kesempatan berkumpul dengan tokoh masyarakat di Kantor Kelurahan.
Wilayah Kemantren Klayatan nampak asri seteleh di hot mix. Demikian juga dengan Simpang Kepuh sepanjang jl Keben (depan Unikama) sampai dengan Janti Selatan sudah ASRI |
Namun yang menjadi catatan akhir, bahwa dalam rangka kinerja LPMK Bandungrejosari di masa datang hendaknya dapat mendukung kinerja masyarakat melalui kelembagaan khususnya mendukung kemitraan dengan Pemerintah Kota Malang. Berbagai kelembagaan Sosial Kemasyarakatan di Kelurahan Bandungrejsoari masih berharap banyak agar kepemimpinan LPMK dapat menjamin keberlanjutan organisasi sosial kemasyarakatan yang mandiri dan mempunyai kinerja bagus.
Data yang diperoleh dari Panpel Pemilihan Ketua LPMK, tercatat calon Ketua LPMK adalah :
1. SURYONO, saat ini menjabat sebagai Ketua LPMK dan Sekretaris RW 07, bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Malang,
2. Drs Ilham Sholeh, MPd, mantan Ketua RW 03 Kemantren dan bekerja di SMKN 01 Janti ,
3. Drs Moch Djaelani, Mantan Ketua RW Direktur Radio Duta Swara dan sudah pensiun dari mengajar sejak 2 (dua) tahun yang lalu,
4. Puryanto, mantan RW 01 Klayatan purna dari Pekerjaan beliau di salah satu Bank Nasional di Kota Malang. Saat ini beliau mengelola organisasi pemanfaat IPAL di RW 12 Klayatan.
Harapan ke depan mereka yang terpilih akan mampu melakukan kinerja yang lebih baik. Dalam hal pengelolaan Dana Hibah kepada masyarakat, hendaknya dapat dikelola dengan lebih transparan dan akuntabel. Mulai dari perencanaan awal (Kegiatan Pra Musrenbang dan Musrenbang Kelurahan), pelaksanaan kegiatan Dana Hibah dan Dana Kegiatan Rutin lainnya serta dapat melaksanakan monitoring dan pada akhir tahun dapat melaksanakan Evaluasi bersama dengan Pemerintah Kelurahan.
Kaum Perempuan sebagai penyumbang terbesar pada keberhasilan pembangunan Kelurahan Bandungrejosari. |
Disamping itu harapan masyarakat agar pola pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan dapat dilaksanakan secara terbuka dan transparan, mengingat sebagai lembaga yang pengurusnya adalah perwakilan anggota masyaraakt dan dipilih secara terbuka, mampu melaksanakan kegiatan berikutnya lewat sinergi dan harmonisasi dengan Pemerintah Kota Malang. Tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran, namun optimalisasi pelaksanaan pembangunan berdasarkan perencanaan PJM (Program Jangka Menengah) akan mampu menggerakkan roda pembangunan di konsep Penanggulangan Kemiskinan (Nangkis) serta sebanyak mungkin memunculkan partisipasi masyarakat dalam ikut serta dalam kegiatan Nangkis pada tahun berkutnya.
Beberapa catatan yang dapat menjadikan perbaikan di rahun kinerja berikutnya adalah :
1. Sebagai Organisasi, hendaknya program kerjanya dapat disosialisasikan kepada masyarakat secara reguler, bersama program pembangunan tingkat Kelurahan, Semisal memunculkan Kader Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Pembuatan Media Sosialisasi/Papan Informasi Pembangunan, atau media pemberitaan lain berbasis Kelurahan dengan memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi.
2. Sebagai induk perencanaan dan pelaksana (organizer) partisipasi masyarakat, hendaknya peran keterbukaan (khususnya dalam pengelolaan anggaran, kegiatan dan Sumber daya Manusia), dapat menjadi rujukan lembaga sosial kemasyarakatan di tingkat Kelurahan dalam mengelola asset masyarakat di tingkat Kelurahan, Misalnya Lembaga Pengelola Asset BLM, Bank Desa, atau Koperasi Serba Usaha dalam mendukung kegiatan ekonomi Masyarakat Kelurahan Bandungrejosari.
3. Sebagai organisasi yang sudah didampingi oleh Fasilitator, BKM Guyub Rukun dapat menjadi asset kumulatif dalam pengembangan kelompok swadaya masyarakat, khusus dalam membuka lapangan kerja baru dan pengembangan kegiatan sosial tingkat Kelurahan,
Beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh masyarakat antara lain Organisasi Pemeliharaan dan Pemanfaatan hasil pembangunan , seperti KPP pada Sanitasi Berbasis Masyarakat (RW 09, RW03, RW 12 dan RW 10)
4. Melalui pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, BKM GUYUB RUKUN dapat menjadi tempat/sarana belajar berorganisasi. mulai dari pembuatan perencanan, tata kelola pelaksanaan kegiatan sampai dengan pelaporan kegiatam/SPJ, maupun lokakarya atau loka latih pengembangan SDM dan Sumber Daya Alam Kelurahan. Semisal memfasilitasi Karang Taruna dalam pengembangan organisasi, Pengembangan Usaha lokal (raket/alat Olahraga, bidang pertanian dan pangan, pembentukan jaringan usaha dengan mengoptinalkan jaringan Forum Komunikasi Antar BKM di Kecamatan Sukun sampai Kota Malang,
a. Mengembangkan nilai-nilai luhur (kejujuran, nilai keadilan, ikhlas atau tanpa pamrih untuk membantu sesama dalam kehidupan bermasyarakat,
b. Sebagai Dewan Pengambil Keputusan, dapat menumbuhkembangkan pemberdayaan masyarakat miskin Kelurahan , baik dari sisi lingkungan, kemanusiaan / sosial dan ekonomi,
c. Mengembangkan rembug masyarakat dalam mencari solusi berdasarkan nilai dan karakter masyarakat kelurahan,
d. Mengingat bahwa dalam proses berkegiatan terdapat anggaran BLM, hendaknya BKM dapat menjadi cermin bagi proses belajar yang berkelanjutan dalam pengelolaan dana, baik yang bersumber pada APBD maupun dana swadaya/partisipatip lewat pola kepimpinan yang berazaskan pada nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
e. Membangun kebersamaan dalam penyebarluasan informasi dan proses pengaduan masyarakat yang mengarah pada pola membangun kemitraan dan peningkatan kesejahteraan secara bersama, guyub dan agawe santosaning warga.
C. Rukun tetangga dan Rukun Warga.
Keberlangsungan layanan administrasi wargapun turut bergerak dengan pelaksanaan Pemilihan Ulang Pejabat wilayah. Mulai dari RT sampai dengan RW. Pelaksanaan Paket Kegiatan Administrasi warga ini tak lepas dari pola yang dibangun oleh Lurah Bandungrejosari Bp Zainul Amali S.Sos M.Si mulai tahun 2011. Salah satunya adalah dengan penjadualan yang serempak dalam pemberlakuan Pemilu Pimpinan Wilayah dari RT sampai dengan LPMK. Harapan beliau yang pernah disampaikan dalam beberapa pertemuan sebelumnya, bahwa setelah pemilihan RT kemudian Pemilihan Ketua dan Pengurus RW baru dapat dilaksanakan Pemilu LPMK.
Disampaing penjadualan yang sinergis dengan perubahan susunan kepengurusan wilayah, beliau juga melengkapi dengan sarana administrasi yakni Surat Keputusan (SK). Hal ini dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi dan sebagai sarana belajar bagi Lembaga Sosial Kemasyarakatan dalam melaksanakan unjuk kerja. Tercatat beberapa RW yagn tuntas melaksanakan kegiatan Pemilu , dan terpilih secara demokratis beberapa person antara lain,
C.1 RW 01 wilayah Klayatan terpilih Bapak Makin,
C.2 RW 03 wilayah Kemantren terpilih Bapak Ir H Muhandoyo,
C.3 RW 04 wilayah Kepuh Utara terpilih Bapak Djumain
C.4 RW 05 wilayah Kepuh, terpilih Bapak Kusnanto,
C.5 RW 07 wilayah Sukun Pondok Indah terpilih Bapak Suyadi
C.6 RW 12 wilayah Klayatan terpilih Bapak Djarnoko Prihambodo,
C.7 RW 13 wilayah Kemantren terpih Bapak Drs. Bintangsyah.
Sedangkan RW 02, RW 08, RW 06, RW 09, RW 10 dan RW 11 sedang berproses Pemilu tahun 2015.
Beberapa dari kelembagaan Sosial Kemasyarakatan sedang melaksanakan penataan Ulang Organisasinya. Tercatat beberapa yang harus melaksanakan pembenahan, dan berharap terjadi perubahan susunan Organisasi nya adalah :
D.1 KIM BIJAK , satu organisasi Informasi Masyarakat yang pada 2014 sesuai dengan SK harus melaksanakan perubahan susunan pengurus. Data yang diperoleh mundurnya pemilihan Ketua dan pengurus masih terkendala waktu pertemuan.
D.2 Kelompok Kerja (POKJA) Kelurahan Sehat, satu kegiatan yang dimulai dari Kelurahan Siaga tahun 2006 dan kemudian menjadi Pokja Kelurahan Sehat tahun 2010 masih kesulitan mencari calon Ketua. Salah satu sebab utamanya adalah besarnya wilayah cakupan kerja, serta memerlukan sosok pemimpin yang pandai mensinergikan kegiatna dan anggaran.
Kontribusi kinreja organisasi ini adalah pada terpilihnya Kota Malang menjadi Kota Sehat, dimana berbagai prestasi dan unjuk kerjanya berkontribusi pada pelbagai prestasi. Sebut saja Kawasan SPI yang menjadi wakil kawasan perumahan sehat.
D3. Karang Taruna,
Wakil Pemuda dan kegiatan yang berbasis Kepemudaan dan Olahraga, sudah dilaksanakan pembenahan organisasinya. Terpilih dalam Rembug Kelurahan pertengahan tahun 2014 Rusmanaji sebagai Ketua dibantu beberapa orang sebgai pengurus. Namun dalam perkembangan selanjutnaya organisasi ini patut untuk diberi masukan dan pengerahan dari semua komponen warga, agar dapat mengemban Visi Karang Taruna yakni sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kreatifitas generasi muda yang berkelanjutan untuk menjalin persaudaraan dan rasa kebersamaan menjadi mitra organiasasi lembaga, baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam pengembangan kreatifitas. Kemampuan dibidang Kesejahteraan Sosial baik untuk masyarakat dilingkungan sekitar ataupun diwilayah lain.
D.4 Karang Werdha, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), UPKU (Unit Pengelolaan Keuangan dan Usaha), Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), Forum Pengajian Keliling Kelurahan dan beberapa organisasi kunci masih memerlukan uluran tangan dalam pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan Organisasinya.
Kenyataan yang dijumpai dalam masyarakat yang dinamis, mempunyai wilayah yang luas serta berada pada ibukota Kecamatan Sukun adalah tantangan terbesar untuk menjalin Kinerja. Inilah yang akan menjadi tantangan masyarakt Kelurahan Bandungrejosari di Tahun 2015.
UPKU PPKM Bangun Mandiri tahun 2014 mendapatkan penguatan dana sebesar 20 juta dan sudah disampaikan pertanggungjawabannya di pertengahan Desember 2014. diacungi jempaol, walaupun dengan tersendat namun di bawah kepemimpinan Bp Wantjana dapat berhasil melaksanakan kegiatan penguatan yang dicapai dengan hasil kerja keras dan performa kerja yang luarbiasa.
Selain itu, keberadaan Kelurahan Bandungrejosari yang unik, berada ditengah Wilayah Kecamatan Sukun yang secara merata dekat dengan layanan publik serta masih rawan dengan permasalahan ketentraman dan ketertiban di beberapa wilayah menjadi tantangan lain yang harus dihadapi.
D.5 Program Pemberdayaan Masyarakat dan Program lainnya.
Secara umum pelaksanaan program di Kelurahan Bandungrejosari berlangsung naik, namun demikian beberapa hal masih mengganjal. Dalam artian pencapaian masih di rasa belum optimal. Beberapa di antaranya adalah :
1. Dana Hibah yang dikelola oleh Pemerintah Kelurahan hanya bisa diserap lebih kurang 84%. Pengawasan dan kontrol pelaksanaannya dirasa perlu mendapatkan perhatian. Demikian disampaikan oleh Lurah Bandungrejosari. Harapan kegiatan tahun 2015 dapat dikelola dengan lebih baik lagi, dimana pada tahun 2015 akan didampingi oleh Dana Hibah kepada masyarakat Kelurahan yang akan dikelola ole LPMK Bandungrejosari.
2. Pencapaian perolehan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) juga jauh dari harapan kegiatan Gebyar Pembayaran Pajak PBB. Sampai akhir Desember 2014 tercatat perolehan PBB Kelurahan Bandungrejosari masih 63%. Sedangkan data tunggakan yang sudah dibuat dan disampaikan kepada RW menunjukkan belum optimalnya data tercatat di Dispenda. Harapan Lurah kinerja ini akan diperbaiki bersama di tahun 2015, sehingga akan signifikan antara perolehan pajak dengan besarnya dana yang ada di Kelurahan Bandungrejosari.
3. Meskipun APBD yang sudah disampaikan Pemkot Malang sudah luar biasa, (tercatat PAK DPPUPB untuk Kelurahan Bandungrejosari 7, 3 M), namun demikian sebagian besar adalah atas dasar pengajuan kumulatif beberapa kegiatan tahun sebelumnya. Untuk itu Lurah mengingatkan untuk semakin rajin membuat proposal agar kegiatan pembangunan dapat terus tersampaikan di Kelurahan Bandungrejosari.
4. KRPL Melati Putih 2 mendapatkan posisi bagus pada pelaksanaan Adhikarya Pangan Nusantara tingkat Nasional. Hasil koordinasi Selasa 31/12 bersama PPL Kec Sukun disampaiakan hasil tersebut sudah optimal.
Sebagaimana kabar dari ibu Mursih Sugeng, KRPL Melatih Putih II mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Menteri Pertanian sebagai Pelaku Pembangunan Kawasan Rumah Pangan Lestari tingkat Nasioanl 2014. Penghargaan tersebut diterima langsung dari Presideng Jokowi di Kota Subang bersama pelaku pembangunan terbaik tingkat Nasional.
Ibu Lilik PPL koord Sukun menunjukkan pila dan penghargaan kepada peserta koord Kel Tani Melati Putih II |
Namun sebagaimana diketahui, bahwa sampai saat ini prestasi tersebut diperoleh dengan minim anggaran, atau lebih banyak anggaran terserap secara swadaya dan semangat kebersamaan antar pelaku Ketahanan Pangan dan Kelompok Tani Wanita. Hal ini semoga mendapatkan perhatian Pemerintah Kelurahan dan Pemkot Malang, bukan pada kelompok tani saja, namun beberapa program unggulan lain dapat dianggarkan dan difasilitasi anggarannya lewat APBD.
5. Program persampahan, yang juga sasaran utama Program Sanitasi Nasional, masih mengganjal dan belum menemukan titik terang. Pihak terkait dan Pemerintah Kelurahan yang sudah aktif mengadakan negosiasi dengan DKP dan DPUPPB belum membuahkan hasil. Harapan terkelolanya persampahan yang juga berkaitan dengan program asset Kota Malang (ex tanah bengkok) dan Ruang Terbuka Hijau dapat dijalankan bersama lewat rembug rembug masyarakat dan Dinas terkait.
6. PRONA
Sampai dengan akhir tahun, atau tepatnya Selasa 31/12, sudah terkirim 150 (seratus lima puluh) berkas yang akan diproses menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM). Program sukses yang dilaksanakan oleh Kelurahan Bandungrejsoari sejak tahun 2012 ini telah berhasil meloloskan lebih dari 1.500 bidang tanah yang belum bersertifikat menjadi SHM.
Proses administrasi PRONA dikerjakan sampai malam hari. Bp Sugianto dan Staf sedang melakukan pemeriksaan berkas |
Dan diakui atau tidak bahwa keberhasilan ini dilaksanakan dengan penuh dedikasi kepada warga oleh Bapak Zainul Amali, Lurah Bandungrejosari (menjabat dari tahun 2010 sampai sekarang). Dan kegiatan ini sangat mempengaruhi prestasi yang ada di masyarakat Kelurahan. Harapan yang terkandung di dalamnya bahwa ke depan banyak warga masyarakat yang dapat dinaikkan derajatnya dengan upaya pensertifikatan tanah, dan lebih dari itu nilai pembekajaran aset juga menaikkan nilai tambah dan daya saing Kelurahan Bandungrejosari.
Beberapa kegiatan ini akan ditampilkan dan disampaikan kepada Walikota Malang pada Blusukan ke Kelurahan Bandungrejosari yang direndanakan tanggal 11 Januari 2015. Namun apapun yang sudah kita kerjakan adalah hasil optimal, dan sudah dinilai oleh Infrastruktur Pemerintahan Repunlik Indonesia. Semoga capaian hasil ini dapat mengisnpirasikan kepada warga Kelurahan Bandungrejosari pada keikutsertaannya dalam prosesi pembangunan di tahun 2015.
Selamat atas prestasi yang sudah di raih oleh Kelurahan Bandungrejosari, dan pada sisi lainnya yang kurang optimal berharapan agar dapat di mobilisasi oleh perangkat Kelurahan di bawah pimpinan Bapak Zainil Amali, S.Sos M.Si.
MARI SONGSONG PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH BAIK DALAM MUSRENBANG KELURAHAN BANDUNGREJOSARI TAHUN 2015.