Abah Anton di Bandungrejosari . . . Bagian 1
Bertempat di Balai RW IX Janti Utara Kelurahan Bandungrejosari, Jumat (19/12) berlangsung rapat ke tiga membahas BLUSUKAN ABAH ANTON di Kelurahan Bandungrejosari. Sebagaimana rapat ke II yang berlangsung di Balai RW VII Perum Sukun Pondok Indah, rapat kali ini masih berlangsung “panik”. Dalam artian penitia pelaksana masih terlihat gagap dalam menjalin acara demi acara. Namun patut diacungi jempol bahwa meski demikian kondisinya Bapak Drs H M Hasan MPd selaku Ketua Panitia bisa menggabungkan pemahaman demi pemahaman, Dan perencanaan berikutnya akan dilaksakan survey jalur sesuai dengan kesepakatan hasil rapat malam ini.
Blusukan Abah Anton.
“Dengan blusukan langsung ke tengah masyarakat, kita semakin mengetahui permasalahan riil yanga ada di masyarakat. Sehingga kita dapat mengambil solusi yang tepat,” demikian kata Abah Anton pada satu kesempatan. Pada setiap kunjungan langsung pada setiap 2 mingguan, walikota selalu melihat kondisi sarana prasarana fasilitas umum dan sosial masyarakat. Tidak sedikit, masyarakat menyampaikan aspirasinya terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di masing-masing wilayahnya kepada Abah Anton.
Tujuan umum Abah Anton adalah mewujudkan misi beliau “PEDULI WONG CILIK” sebagaimana yang diusung pada pemenangan Pilwali tahun 2013. Selain mengambil solusi atas permasalahan riil di lapangan, berbagai gerakan pembaharuan senantiasa digulirkan sebagai perwujudan solusi alternatif, Dan keberhasilannyapun berharap akan nampak segera. Khususnya seiring dengan Program Presiden Jokowi, mulai pengentasan kemiskinan, peningkatan lapangan baru dan mengurangi kesenjangan kaya miskin.
Walaupun demikian, sebagai penggerak roda kebijakan dalam perwujudan programnya, Abah Anton (yang selalu beriringan dengan Umi Farida/Ketua TP PKK Kota Malang) menggandeng berbagai komunitas. Tak kurang dari 32 Perguruan Tinggi di Kota Malang dan Yayasan Damandiri mendampingi Program Posdaya, elemen Pengusaha dan Kelompok Usaha Bisnis dalam penguatan Lapangan Pekerjaan serta tak lupa memberikan santunan yang dihimpun dari kalangan dermawan. Mulai Klenteng En Ang Kiong sampai Pebisnis dengan sumbangan Beras, peralatan sekolah, Biaya Rehab Rumah sampai dengan membuka akses kepada lapangan kerja baru.
Dan kalangan SKPD sebagai kelengakapan kedinasanpun tak kalah ringkas, tanggap dan tangkas menyikapi permasalahan dan tawaran solusi yang ditawarkan oleh Abah Anton. Sehingga wajar dalam evaluasi 1 (satu) tahun masa Pemerintahan Walikota-nya, beliau bersungguh-sungguh menyampaikan di koordinasi Walikota dengan SKPD bahwa projek kecil di berbagai kampung menjadi prioritas. Dalam arti dapat dinikmati langsung oleh masyarakat kecil, baik yang berdomisli di kampung maupun membuka akses bagi masyarakat miskin untuk menjadi lebih sejahtera.
Berbagai prestsi yang diperoleh di masa pemerintahan satu tahun beliau adalah wajar, walaupun pada kesempatan evaluasi pada diskusi publik bertema Evaluasi Satu Tahun Kepemimpinan Baru Kota Malang di Ibis Styles Hotel, Jumat (26/9/2014) banyak hal yang belum tersampaikan kepada beliau. Namun berbagai penghargaan atas prestasi spesifik beliau , dipertegas dengan pemberian penghargaan WTP dari Wakil Presiden pada Jumat istimewa di 12 September 2014. Pelengkap prestasi umum, bahwa tata kelola prestasi itu dimulai dengan tata keluangan yang sehat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ceria Cerdas dan Cemerlang.
Mengingat dalam perwujudan visi misi Walikota Malang yang diluncurkan pada peringatan 1 abad atau 100 tahun lahirnya Kota Malang, thema yang diusung adalah DENGAN SEMANGAT SATU ABAD KOTA MALANG, KITA WUJUDKAN MASYARAKAT CERIA, CERDAS DAN CEMERLANG MENUJU KOTA YANG BERMARTABAT. Konsep 3 C inilah yang menjadi sumbangan semangat besar bagi Kota Malang, karena tidak hanya melibatan Walikota (baca Pemerintah Daerah Kota Malang) namun juga semua elemen masyarakat yang ada. Dan raihan ini akan dilampui dengan percepatan di bidang teknologi infomasi dan komunikasi. Tak pelak lagi Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai ujung tombak tidak tanggung-tanggung all out memback up setiap kunjungan Abah Anton.
Ceria; dalam artian mengedepankan integrasi atau kebersamaan. Pemerintah maupun masyarakat harus memiliki rasa senasib dan seperjuangan. Suasana saling membantu satu sama lainnya serta memiliki sebuah keterikatan atau hubungan. Keadaan di mana setiap anggota masyarakat dapat beradaptasi dan bersikap komformitas. Apabila masing-masing individu dapat mengendalikan prasangka yang ada sehingga terhindar terjadi konflik hal itulah yang dapat disebut dengan masyarakat yang senantiasa dalam suasana ceria. Prestasi akan menjadi momen penting, dimana pada Senin (15/12) yang lalu Kabar dari Kantor Ketahanan Pangan sudah diperoleh khabar bahwa Kawasan Rumah Pangan Lestari Melati Putih 2 resmi menjadi Peringkat 1 program Adi Karya Pangan Nusantara. Satu prestasi manis di akhir tahun 2014.
Cerdas; berarti sistem demokrasi harus terbagun dengan baik dan kokoh. Sebuah demokrasi harus terwujud walaupun dalam perbedaan pandangan sekalipun. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar. Jika sebuah perselisihan dapat diselesaikan dengan perundingan atau dialog untuk memcapai kompromi atau mufakat maka itulah wujud sebuah masyarakat yang cerdas
Aplikasi inipun sudah menjadi satu budaya sejak pemerintahan Lurah Zainul Amali S.Sos M.Si, dimana salah satunya adalah penyelenggaraan Pesta Pembayaran PBB dan Bazaar 3 kali sejak 2012. Juga berbagai inisiatif mempertemukan dan memberikan solusi cerdas (pelaksanaan PRONA sejak 2014 sudah mencapai lebih dari 1000 bidang). Juga tak kalah cerdasnya adalah keberadaan Radio Komunitas Duta Swara oleh KIM BIJAK dan negosiasi permasalahan sampah di Kemantren.
Cemerlang; bermakna pembangunan harus berbasis pada konsep civil society. Sukarela dan swadaya menjadi ruh sebagai bagian dari bentuk masyarakat madani. Suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Sebuah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Masyarakat dengan keadaan yang saling bergotong royong, rukun, aman, nyaman, dan sejahtera serta berperilaku yang sopan santun, saling menyayangi, saling membantu dan saling membutuhkan antara yang kaya dan yang miskin menjadikan masyarakat itu cermerlang.
Hal yang sudah dicontohkan oleh Abah Anton dalam pengentasan kemiskinan adalah menyantuni yang lemah, yatim dan jauh dari akses kemakmuran. Walau masih belum tuntas penanganan kemiskinan di Kelurahan Bandungrejosari, namun pelbagai program penanggulangan kemiskinan berikut turunannya telah terlaksana dengan baik. Rehab Rumah P2KP dan PNPM yang dimulai tahun 2003, Gebyar santunan tahun 2011, pinjaman bergulir berbagai program ekonomi, sampai peningkatan kemampuan dan akses abilitas penyandang cacatpun menjadi tolok ukur kecermelangan Kelurahan Bandungrejosari.
Namun semuanya akan teruji dari Blusukan Abah Anton di Kelurahan Bandungrejosari 11 Januari 2015, dimana konsep Ceria, Cerdas dan Cemerlang akan ditampilkan padu lewat sinergi dan harmonisasi irama padu membentuk penguatan Malang Kota Layak Huni dan Layak Investasi lewat permainan atau game Teknologi Informasi danKomunikasi.
Diambil dari beberapa sumber dan Media Centre Kendedes Kota Malang