|
Kunjungan Dinas Perhubungan Kab Tenggarong di Studio Radio Duta Swara, Media Informasi KIM BIJAK didampingi Bidang SKDI Dinas Kominfo Kota Malang – selaku pembina KIM Kota Malang. |
Selepas mendengar kabar rekan-rekan Kelompok Informasi Masyarakat pada rapat koordinasi di Bakorwil 3 Kota Malang, teringat saat saat manis persiapan Lomba Cerdik Cermat Komunikatif tahun 2013 yang lalu. 38 Kota Kabupaten se Wilayah Bakorwil Malang berkompetisi adu prestasi tahap administrasi.
Satu pengalaman yang tidak terlupakan bersama pendamping kegiatan, baik Dinas Kominfo maupun Dinas Perhubungan berkumpul dengan rekan sejawat. Ada yang tegang, bangga bahkan ada yang santai, mengingat peristiwa tersebut merupakan momen pertama kali tampil mewakili Kota Malang dalam ajang prestasi Kelompok Informasi Masyarakat Kota Malang.
Melihat perkembangan Kelompok Informasi Masyarakat (selanjutnya disebut KIM) saat ini, juga berkaca pada 2 (dua) kali Pekan Informasi Masyarakat (PIN) di Medan (2013) dan Padang (2014), patutlah saya dan masyarakat pelaku KIM berbangga hati. Sebab Pemerintah Kota Malang, lewat bidang SKDI , sudah mengembangkan kegiatannya lewat sinergi harmonisasi yang mengacu pada peningkatan kapasitas masyarakat informasi.
Namun, ada beberapa hal yang mengganjal pada pengembangan kegiatan yang berakibat melambatnya aktifitas KIM. Salah satu capaian yang nampak adalah kinerja organisasi tidak tercapai. Apapun yang terjadi, beberapa masukan berikut dapat dijadikan refferensi mengenai apa dan bagaimana Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) didirikan dan dikembangkan.
Apa yang dimaksud dengan Kelompok Informasi Masyarakat.
Menurut Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial (2008:1) definisi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Dimana KIM berperan dalam memperlancar kontribusi dan distribusi informasi kepada masyarakat selain itu menjembatani antara masyarakat dan pemerintah dalam penyebaran informasi dan penyerapan serta penyerapan aspirasi. Dalam menunjang peran tersebut, KIM menggunakan media blog sebagai pendukung aktivitas mereka. Hal ini diharapkan mampu menjembatani minat masyarakat untuk melakukan kegiatan tulis menulis dan menampilkannya melalui internet, serta megembangkan jaringan komunikasi dan informasi di duniamaya, yang bisa memperkuat kapasitasnya.
Bagaimana peran Media dalam KIM .
Dalam pemberdayaannya, KIM diarahkan untuk menggunakan teknologi informasi dalam mengakses informasi, yang dalam implementasinya akan disesuaikan dengan kemampuan menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, atau ketersediaan infrastuktur di lingkungan KIM berada.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet memudahkan masyarakat untuk mencari, bertukar dan memberikan informasi dengan cepat. Salah satu media alternatif di internet adalah blog, yang semakin lama semakin berkembang dan dimanfaatkan dalam setiap bidang kehidupan masyarakat, baik petani, pedagang, maupun lembaga kemasyarakatan atau forum-forum diskusi masyarakat, salah satunya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Melalui KIM dapat dibangun jaringan informasi dan komunikasi guna meningkatkan dan memantapkan pertukaran informasi menggunakan blog, yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat secara optimal.
Meskipun blog dikembangkan untuk memungkinkan perorangan memiliki sebuah website (situs informasi), tetapi blog juga bermanfaat untuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam mengembangkan penyediaan informasi program atau mempromosikan diri serta salah satu alternatif media informasi program secara online. Hal ini sesuai dengan Aktivitas pokok KIM menurut Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial, meliputi :
a. Akses informasi, yaitu melakukan aktifitas untuk mengakses informasi dari berbagai sumber, baik sumber langsung maupun tidak langsung.
b. Diskusi, yaitu setelah mengakses informasi kemudian dilakukan diskusi, tukar menukar informasi dan pecahkan masalah.
c. Implementasi, yaitu tahapan yang sebelumya diputuskan akan menerapkan dan mendayagunakan pengetahuan atau informasi yang diperoleh.
d. Networking, yaitu jaringan kelembagaan yang merupakan hubungan dengan kelompok/lembaga/instansi teratur dalam rangka tukar menukar informasi dan pengalaman dalam mendayagunakan informasi,
e. Diseminasi informasi, yaitu menyebarluaskan informasi dilakukan bila informasi itu sudah diolah kemudian disebar luaskan informasi kelingkungan sekitar.
f. Aspirasi, yaitu serap dan salurkan aspirasi masyarakat.
Menurut Bappenas (2007:108), bahwa Blog merupakan salah satu bentuk media yang menggunakan web sebagai sarana untuk menulis artikel, berita, opini dan sebgainya. oleh karena itu harus dikelola dengan baik, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Ketiklah naskah dengan program NotePad atau program-program sejenis (kecuali program pengolah kata Ms Word). Penulisan naskah dengan dengan pengolah kata seperti Ms Word, biasanya menghasilkan banyak ”karakter aneh” saat diproses.
b. Pisahkan pergantianalinea dengan menekan tombol ENTER DUA KALI. Kenapa? Sebab penuli-san naskah di website tidak mengenal format ”awal paragraf ditandai dengan pengetikan angka menjorok ke dalam” seperti yang biasa ditemui pada media cetak. Kalau tombol ENTER hanya ditekan sekali, pembaca akan kesulitan melihat batas-batas alinea.
c. Jangan pakai tombol tab atau menekan tombol spasi lebih dari satu kali. Tabulasi akan diabaikan oleh halaman web.sementara jika anda menekan tombol spasi sebanyak apapun, yang dipakai hanya satu. Jadi percuma saja anda repot-repot mengatur tabulasi dan spasi yang macam-macam.
d. Umumnya orang ingin membaca berita-berita di internet secara cepat. Selain karena malas lama-lama ”memelototi” layar monitor, mereka juga diburu-buru oleh mahalnya pulsa internet. Karena itu, gaya bahasa pada media pun hendaknya disesuaikan dengan hal ini. Harus singkat, padat dan menarik.
e. Karena internet adalah dunia yang bebas, anda memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk belajar dengan melakukan praktek langsung. Caranya: buatlah sebuah blog, dan kelola dengan serius. Siapapun bisa membuat situs internet, tak ada yang melarang.
Mengingat informasi yang bermanfaat merupakan bagian esensial bagi website, maka informasi tersebut harus dapat diakses secara visual. Teks yang tidak terputus akan menahan pengguna internet menghentikan membuka suatu halaman website.
Menurut Suryadi (2007: 68) bahwa untuk menghindari efek negative dari informasi yang berlebihan, sebaiknya membuat informasi yang ditayangkan sederhana. Dengan demikian pengelola website harus melakukan hal berikut.
1. Meminimalisir informasi dalam halaman situs. Anda harus menghindari membebani pengunjung dengan informasi yang tidak relevan dengan mereka ketika pada tahap awal mereka memasuki situs anda,
2. Membagi teks kedalam bagian-bagian yang mudah dicerna. Tempatkan sebuah jarak diantara paragrap.
3. Menggunakan jenis huruf (font yang jelas). Penelitian bahasa membuktikan bahwa jenis huruf verdona dan arial merupakan jenis huruf yang mudah dibaca dengan cepat,
4. Menulis dengan jelas. hanya karena alasan anda dapat memahaami apa yang telah anda tulis tidak berarti orang lain akan memiliki pemahaman yang sama. Oleh karena itu anda harus menulis informasi yang ditayangkan dalam satu gaya bahasa yang mudah dipahami. Hindari pemakaian istilah yang terkesan resmi atau bahasa yang terlalu akademis.
5. Membuat latar belakang sederhana. Jika anda memiliki lebih dari satu paragrap untuk satu halaman, upayakan agar latar belakang sederhana misalnya dengan cara menggunakan warna yang kuat,
6. Menggunakan jenis huruf yang berbeda. Buat ukuran heading, sub heading, kata kunci dan phrase lebih besar daripada ukuran standar.
7. Pastikan situs mudah untuk diakses. Upayakan agar setiap halaman bisa diakses tidak lebih dari tiga kali klik-an.
8. Link harus dibuat jelas. Kata press release merupakan istilah untuk yang lebih baik untuk mengacu pada sebuah arsip press release dari pada misalnya: media source.
Penggunaan blog sebagai kegiatan publikasi KIM, sebaiknya didukung oleh cyber journalism (jurnalisme online), diantaranya membuat rubrikasi, menulis berita, artikel, opini, profil dan feature, dilengkapi dengan pelatihan pemotretan atau kegiatan diskusi hasil tulisan mereka. Dengan begitu KIM akan semakin bersemangat dalam meningkatkan tampilan blog dan tulisan-tulisannya. Selain itu, penggunaan internet, khususnya blog, juga semakin akrab bagi mereka.
KEDUDUKAN DAN SIFAT KIM.
Setiap kelompok sosial dapat membentuk KIM mulai dari tingkat RT, RW, Dusun/lingkungan , Desa/Kelurahan sampai organisasi – organisasi yang ada dalam masyarakat .
· Bersifat mandiri (bebas/independen ) dan swadaya .
· KIM bersifat non partisan atau tidak terkait dengan partai atau kepentingan politik apapun.
· Untuk mencukupi dana operasional serta kesejahteraan anggota KIM dapat melakukan
kegiatan usaha melalui unit – unit usaha yang dibangunnya.
· KIM yang sudah terbentuk memerlukan adanya pengakuan/pengukuhan dari masyarakat dan
lembaga Pemerintah, dari tingkat Kelurahan/Desa atau Kecamatan atau Kabupaten / Kota atau Provinsi. Dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi yang ada, KIM dapat berbentuk Yayasan atau bentuk Badan Hukum lainnya .
HUBUNGAN KELEMBAGAAN.
· KIM tidak memiliki hubungan hirarki dengan Pemerintah.
· KIM memiliki hubungan keseteraan dengan media informasi lainnya dalam memberikan layananinformasi kepada masyarakat . · KIM sebagai mitra kerja Pemerintah melaksanakan pembangunan seluruh masyarakat agar serasi dan menfasilitasi kelompok kurang beruntung.
Disarikan dari berbagai sumber .