Pemberdayaan berbasis “small area”
Bertempat di Hotel Gajahmada jl Dr Cipto 17 Malang telah dilangsungkan Seminar Nasional tentang Pemberdayaan berthema MENGGAGAS PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS PEMBERDAYAAN DI SMALL AREA. Kegiatan yang dipromotori oleh Pandawa Institute ini menghadirkan narasumber Ahmad Mujais Suhud SSi MSi -penggagas dan pelaku Serasi Berdaya dan Cokro Ekonomi Pandawa, Budiman Sudjatmiko, MSc MPhil (wakil Pansus RUU Desa DPR RI), Prof Ahmad Erani Ph D (Guru Besar FE Universitas Brawijaya), Maizir Ahmadin (KMP PNPM Pedesaan) dan Ir Sonson Garsoni dari ASKKINDO.
Hadir sebagai keynote speaker adalah Drs H Saifullah Yusuf (Wagub Jawa Timur), menyampaikan bahwa dalam perencanaan pembangunan sangat diperlukan akurasi dan konsistensi melalui pengelolaan sumber daya manusia yang ada di desa Kelurahan. Sehingga tujuan pembangunan secara makro adalah mensjahterakan rakyat dapat tercapai, serta benar-benar sesuai dengan potensi serta permasalahannya.
Yang menarik dari seminar kali ini adalah dimunculkannya konsep pemberdayaan dalam skope kecil (smaal area) yang pada konsepnya adalah desa, namun dengan standarisasi yang sama . Misalnya terkait jumlah berbanding dengan cakupan luas (seperti disampaikan Ir Sonson). Dengan demikian tahapan pemberdayaan (empowerment) haruslah dimaknai sebagai people in power.Dalam artian, pemberdayaan masyarakat janganlah mewujudkan keberdayaan saja, namun juga menempatkan masyarakat desa atau masyarakat miskin pada kekuasaan. Sehingga pada tahapannya nanti, proses pembangunan desa akan berproses dalam konsep satu desa satu anggaran. Artinya anggaran akan digunakan untuk membangun desa bukan pembangunan di desa.
Masyarakat desa saat ini perlu dikuatkan dalam basis utuh, sehingga anggaran pembangunan yang berasal dari APBD dan dana program lainnya (PNPM misalnya) akan dirancang oleh masyarakat dan dilaksankan secara bersama lewat kegiatan gotong royong. Pembelajaran tentang manajemen ekonomi dan pembangunan partisipatif akan dikawal oleh kelompok ahli/konsultan, agar tujuan pembangunan partisipatif dapat terwujud sesuai dengan keinginan masyarakat. Tentu saja dengan mensyaratkan pada visi dan misi Kepala Daerah.
Panelis lainnya, yakni Prof Ahmad EraniYustika PhD memberkan penguatan dari sisi ekonomi, Maizir Ahmadin tentang sejarah PNPM Pedesaan dan ditutup oleh Ir Sonson yang memberikan penguatan tentang peran serta stake holder dalam mendukung pemberdayaan masyarakt lewat kapasitasnya masing-masing kelembagaan. Karena beliau adalah Pengurus Pusat Assosiasi Konsultan Non Konstruksi Indonesia (ASKKINDO).
Menjadi moderator pada seminar di atas adalah Dr Hadi Sumarsono MSi dari Universitas Negeri Malang, menyuguhkan acara dengan baik serta menutup kegiatan Seminar Nasinal ini jam 13.00 WIB.