Kelompencapir Baru, Kembali Hadir di Kota Malang
Sukun, MC – Lama tidak terdengar lagi kabarnya lomba Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pirsawan_red) tiba-tiba muncul lagi di Kota Malang tepatnya di lapangan SMK N 11 Kel. Bakalan Krajan Kec. Sukun, secara kreatif Dinas Kominfo Kota Malang bersama Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur mengemasnya dalam Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) 2012, Rabu (9/5).
Wali Kota Malang Drs Peni Suparto M Ap, bersama ibu membuka langsung LCCK yang diikuti para peserta perwakilan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) dari berbagai daerah di Jatim. Bagusnya lomba membuat masyarakat tumplek blek mulai pagi hingga acara usai.
Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Dra Tri Widyani P, M.Si mengungkapkan LCCK ini merupakan apresiasi terhadap KIM yang peranannya sangat dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya di dunia digital, KIM harus juga bisa semakin membumi di masyarakat.
“LCCK merupakan aktualisasi dari kelompencapir, kegiatan grand final di Kota Malang ini diikuti oleh empat peserta dari Jatim,” jelas Yani, Rabu (9/5).
Keempat peserta yang masuk dalam LCCK 2012 tingkat Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) III Malang di Kota Malang adalah KIM Sidomakmur dari Kabupaten Malang, KIM Bima Sakti dari Kabupaten Pasuruan, KIM Kirana dari Lumajang, dan KIM Bijak dari Kota Malang. Kegiatan LCCK merupakan kegiatan berolah pikir serta ketangkasan tentang pengelolaan informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Yani menambahkan, peran KIM sangat diharapkan, sebab KIM dibentuk untuk menjadi partner pemerintah dalam bersama-sama memajukan masyarakat. Kalau didunia internet ada istilah google sebagai pusat informasi dunia, ke depan KIM harus bisa menjadi pusat informasi masyarakat di dunia nyata.
Peni mengaku senang dengan adanya kegiatan LCCK, sebab kegiatan ini bisa kembali mengingatkan pendidikan yang pas untuk masyatakat kepada generasi muda. Generasi muda harus tahu teknologi informasi (TI), sebab era sekarang siapa yang menguasai TI akan bisa menguasi dunia.
“Saya lihat di Korea, seorang petani mengurus sertifikat tanah tidak perlu sulit-sulit. Cukup duduk di depan komputer, apa yang dia inginkan sudah bisa didapat. Saya berharap dengan kemajuan TI suatu saat hal seperti itu bisa terjadi di Kota Malang dan Indonesia,” ujar Peni.
Peni melanjutkan, di wilayah Gading Kasri Koa Malang saat ini juga sudah dirintis jika ada orang yang meninggal, ataupun ada kebakaran, maka HP warga Gading Kasri langsung bordering semua. Ini tak ubahnya seperti di Jepang dimana saat terjadi gempa seluruh HP warga Jepang bordering sebagai tanda akan terjadinya gempa sehingga tahu lebih cepat apa yang harus dilakukan. (cah/dmb)
Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/?p=12743